Sejatinya, sebagai orang yang punya kebiasaan berpikir dari arah kebalikan, saya tak begitu antusias saban kali dikirimi
publikasi keluaran lembaga pelat merah. Tapi buku ini berbeda! Ditulis oleh para pemikir sekaligus praktisi, artikel
demi artikel dalam buku ini jelas-jelas merupakan undangan intelektual bagi para pecandu isu kejahatan, perlindungan anak,
dan pemenjaraan. Terus terang, baru dua bacaan tentang penghukuman di Indonesia yang memikat hati saya. Pertama, otobiografi
Bung Karno karya Cindy Adams. Sekian banyak chapter-nya melukiskan rubuh tegaknya si Penyambung Lidah Rakyat dari
satu lokasi hukuman ke lokasi hukuman berikutnya. Bagaimana lika-liku historis itu dikemas ke dalam kajian teoretis, silakan kunyah buku ini. Jangan kaget jika setelah membaca buku paten kedua ini, tiba-tiba terbersit "keinginan" untuk mencicipi rasa bermukim dua-tiga malam di penjara.