MEMBUMIKAN KEARIFAN LOKAL MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI

By Dr. Patta Rapanna, S.E., M.Si.

MEMBUMIKAN KEARIFAN LOKAL MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI
Available for 4.05 USD

 Arus globalisasi yang melanda dunia, Indonesia sudah seharusnya menyadari bahaya negatif dari globalisasi tersebut. Arus globalisasi ini memberikan dua pilihan pada masyarakat dunia yaitu berenang dalam kuatnya arus atau tenggelam oleh tekanan globalisasi. Pilihan tersebut  menyadarkan  kita  betapa  beratnya  bertahan  hidup  dalam arus globalisasi. 

Globalisasi  ini  tidak  lain  adalah  bentuk  perang  modern  yang mempertarungkan  ideologi,  kekuatan  ekonomi,  kebudayaan  dan peradaban.  Tentunya  bagi  bangsa  yang  tidak  mampu  bertahan melawan arus globalisasi ini akan tenggelam oleh tekanan bangsa-bangsa lain. 

Indonesia  dalam  konteks  global  adalah  negara  yang  memiliki kekayaan sumber daya alam, kebudayaan dan sangat potensial dijadikan  sebagai  pasar  oleh  negara-negara  maju.  Lalu  apa  yang salah di negeri ini? Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih hidup  dengan  menyerap  budaya-budaya  asing  sementara  mereka melupakan  budaya  dan  kekayaan  negerinya  sendiri.  Juga  diakui bahwa kemunduran negeri ini karena masyarakat telah melupakan budayanya. 

Kearifan  Lokal  sebagai  kekuatan  sekaligus  kekayaan  bangsa dianggap sebagai solusi untuk menguatkan bangsa dari segi tantangan globalisasi. Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Di Indonesia—yang kita kenal sebagai Nusantara—kearifan lokal  itu  tidak  hanya  berlaku  secara  lokal  pada  budaya  atau  etnik tertentu,  tetapi  bersifat  lintas  budaya  atau  lintas  etnik  sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.

Sebagai  contoh,  hampir  di  setiap  budaya  lokal  di  Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.

Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya, salah satu-nya berupa  nilai-nilai, kebiasaan  dan  tradisi yang membentuk kearifan lokal.  Banyak  diantaranya  berkaitan  dengan  tatanan  sosial  budaya masyarakat yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positif bagi praktik bisnis, namun kajian-kajian yang  ada  lebih  banyak  menyoroti  mengenai  bagaimana  kearifan lokal mampu menyelesaikan berbagai per-soalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam.

Kearifan  lokal    makin  lama  makin  memudar  digantikan  oleh nilai-nilai global. Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi  masyarakat  Indonesia,  namun  nampaknya  di  kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilai-nilai kearifan lokal    tersebut  pada  generasi  muda  sehingga  tidak  lenyap  ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-perusahaan  telah  go  global  namun  masih  tetap  memegang  prinsip “Think  Globally, Act  Locally”.  Berfikir  global,  bertindak  menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan nasional dan  multinasional.

Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting bagi pelaku ekonomi dan  dunia bisnis. Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut.

Akhirnya  dibutuhkan  upaya  dari  seluruh  elemen  baik  unsur pemerintah,swasta,  masyarakat,  peran  para  tokoh  dan  pemuka masyarakat untuk bersama-sama melestarikan kearifan lokal dalam setiap aktivitas keseharin, baik di kantor atau di setiap pertemuan-pertemuan  formal  dan  non  formal  untuk  senantiasa  menghadirkan nilai nilai kearifan lokal.

Book Details

Buy Now (4.05 USD)